Liputan6.com, Jakarta – Harga saham Apple melonjak 6% pada perdagangan Jumat setelah perusahaan teknologi tersebut menyebutkan bahwa pendapatan kuartal I lebih baik dari perkiraan. Selain itu, lonjakan harga saham
Apple juga terjadi setelah perusahaan tersebut mengumumkan rencana aksi korporasi pembelian saham kembali atau
buyback senilai USD 110 miliar.
Dengan lonjakan tersebut, gerak
saham Apple pada Jumat kemarin menjadi yang terbaik sejak 30 November 2022.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (4/5/2024), perusahaan pembuat iPhone ini mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka akan membeli kembali sahamnya senilai USD 110 miliar. Ini merupakan program buyback terbesar dalam sejarah AS, melampaui aksi korporasi Apple sebelumnya.
Menurut LSEG, Apple membukukan laba USD 1,53 per saham dengan pendapatan USD 90,75 miliar, melebihi perkiraan analis atas laba USD 1,50 per saham dan pendapatan USD 90,01 miliar.
Namun penjualan secara keseluruhan turun 4% dan penjualan iPhone turun 10% dari tahun ke tahun selama kuartal tersebut, yang menunjukkan lesunya permintaan untuk ponsel pintar generasi terbaru.
CEO Apple Tim Cook mengatakan kepada CNBC bahwa penjualan kuartalan mengalami kesulitan dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Analisis Bank of America
Analis Bank of America menegaskan bahwa rencana buyback saham Apple ini harus menjadi prioritas investor. Analis bank ini juga menaikkan target harga mereka menjadi USD 230 dari USD 225.
Analis Bank of America memperkirakan perusahaan tersebut akan meluncurkan fitur kecerdasan buatan generatif untuk iPhone tahun ini.
“Apple mengembangkan iPhone di Tiongkok, perkiraan revisi menjadi positif dan fitur GenAI akan mendorong siklus peningkatan yang kuat,” tulis bank tersebut dalam catatannya kepada klien.
Analisis JPMorgan dan Morgan Stanley
Sedangkan analis JPMorgan, mempertahankan peringkat overweight dan menaikkan target harga mereka untuk Apple menjadi USD 225 dari USD 210 pada hari Kamis.
“Secara keseluruhan, meskipun pertumbuhan pendapatan yang kecil dari tahun ke tahun mungkin bukan hasil yang ideal,” tulis mereka,
Analis Morgan Stanley mempertahankan peringkat overweight mereka terhadap Apple dan menaikkan target harga mereka menjadi USD 216 dari USD 210 pada hari Jumat.
Hal ini berdasarkan berbagai sentimen seperti pertumbuhan pengiriman iPhone ke Tiongkok dari tahun ke tahun di bulan Maret, pembelian kembali saham dan petunjuk mengenai pembaruan AI yang akan datang.
“Sulit untuk tidak menjadi lebih bullish di sini,” tulis mereka.